Paktantb. com- Sangat mengejutkan! sesuai data dan informasi yang diperoleh paktantb.com dari Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kab. Lombok Barat bahwa pada tahun 2023 tercatat 48 orang terjangkit HIV dan diantaranya 3 orang dalam keadaan Hamil di wilayah hukum Lombok Barat.
"Pada tahun 2023 di Lombok Barat ditemukan sebanyak 48 orang terjangkit HIV, 3 orang ibu Hamil" Kata Ketua KPAK Lobar Djunaidi ke paktantb. com di ruang kerjanya (17/1/2024)
Dikatakan Djunaidi, di Lombok Barat penyebaran dan penularan HIV paling banyak disebabkan melalui hubungan intim yang tidak aman, jelasnya
"Dari tahun 2018-2023 di Kab. Lombok Barat sudah ditemukan sebanyak 500 san orang terjangkit HIV" kata Djunaidi
Lanjutnya, Infeksi virus ini mampu menurunkan kemampuan imunitas manusia dalam melawan benda–benda asing di dalam tubuh yang pada tahap terminal infeksinya sehingga dapat menyebabkan Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
Djunaidi menjelaskan Human Immonunodeficiency virus (HIV) merupakan virus yang mampu
menginfeksi dan menyerang sel
kekebalan tubuh, tepatnya sel T CD4. Sehingga Infeksi HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) sementara Pada fase ini, kondisi sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi patogen sudah hilang sepenuhnya
Sementara tanda tanda, gejala HIV yang umum muncul pada tahap awal antara lain seperti Sariawan yang tak kunjung sembuh, Sakit kepala terus menerus, Kelelahan. Radang tenggorokan, Hilang nafsu makan. Nyeri otot. Ruam dan Pembengkakan kelenjar getah bening. Sehinga ketika memgalami tanda tanda seperti ini segeralah memeriksakan darah dan diri anda ke Puskesamas, Rumah Sakit atau Klinik Terdekat dan dijamin kerasiannya.
Djunaidi menjelaskan, di tahun 2023 ditemukan ada 3 orang Ibu dalam keadaan hamil yang terinveksi HIV. Sehingga dalam memutus penyebaran HIV itu. ketiga Ibu Hamil tersebut terus diawasi atau dipantau. Saat akan melahikan nanti harus melahirkan secara cesar dan banyi nya tidak dibolehkan menyusui susu ibunya tetapi menggunakan susu formula
Bentuk pengawasan dan pencegahan yang dilakukan oleh KPAK Lobar yakni dengan memasukkan materi HIV kedalam kurikulum Pendidikan Sekolah. Sudah Membina 64 Posyandu untuk melakukan Sosialisasi.
Terkait para pekerja di Kafe, Bar atau Diskotik, Kata ketua KPAK Lobar ia selalu turun melakukan pengawasan dan pemeriksaan kesehatan nya setiap 3 bulan sekali. Sedangkan untuk para pekerja baru harus melaporkan diri atau dilaporkan oleh majikannya ke KPAK Lobar untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan dan diberikan Kartu Kunjugan Kesehatan (K3).
Lanjutnya, Ketika ditemukan ada pekerja yang belum miliki Kartu K3 maka diharuskan membuat kartu K3, tidak dibolehkan untuk bekerja sebelum ada Kartu K3 nya dan diIsolasi, Jika ada pekerja baru yang dari Luar NTB yang terinveksi HIV langsung di Isolasi dan dipulangkan ke Daerah Asalnya" tegasnya
HIV di Lombok Barat bisa saja bertambah atau berkurang seiring dengan kesadaran Warga yang memeriksakan diri, dan gencarnya Sosialisasi bahaya HIV oleh para stakeholder dan itu menjadi antesi kami dan Pemda Lobar.
Ketua GPAN NTB, Mursidin SH mengatakan, tingginya angka HIV di Lobar menandakan tingkat kesadaran Warga Lobar akan bahaya HIV masih sangat kurang dan bukti program pencegahan bahaya HIV yang dilakukan oleh Pemda belum maksimal.
"Upaya pencegahan HIV yang dilakukan oleh Pemda Lobar belum maksimal" tegas
Dalam upaya pencegahan HIV di Lobar Pemda tidak bisa dilakukan hanya sekedar dengan himbauan saja, tetapi harus turun langsung mengedukasi masyarakat dan disinilah Negara harus hadir di masyarakat, sebab HIV itu sangat berbahaya.
GPAN bersama rekan rekan LSM lainnya siap bergandeng tangan dengan KPAK Lobar atau Pemda Lobar untuk melakukan pencegahan dan sosialisasi akan Bahaya HIV, tutupnya (taink)