Paktantb.com- epala Dinas Dikbud Kab. Lombok Barat dalam hal ini yang diwakili oleh Sekretaris Dikbud Arief Nuradhi Herutomo S,Pi secara resmi membuka acara FGD Penyusunan Capaian Kurikulum Muatan Lokal Lombok Barat “Budaya Sasak”. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang, Kasubbag, Pengawas, Penilik, Korwas, Ketua MKKS, Ketua K3S, Anggota Majelis Adat Sasak dan Pamong Budaya serta Pelaksana. Kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Jayakarta pada hari Selasa (5/03/2024).
Sekretaris Dikbud Arief Nuradhi Herutomo S,Pi menyampaikan ucapan terimakasih kepada Bidang Kebudayaan yang telah menyiapkan pelaksanaan FGD dengan baik.
"Kami berterima kasih kepada Bidang Kebudayaan yang telah menyiapkan penyelenggaraan acara ini dengan sebaik baiknya. Kepada seluruh teman-teman yang telah menghadiri acara ini kami sampaikan terimakasih. Kebudayaan bagi kami menjadi syarat penting untuk kita semua," Ungkapnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Imanto Rahadi S,Pd menyampaikan ada lima tahap atau fase yang harus dilewati setiap sekolah dalam penanaman nilai kebudayaan pada peserta didik. Fase yang pertama yaitu pembiasaan pada anak didik di TK tentang kearifan lokal yang berupa pesan moral. Selanjutnya masuk ke fase di SD yaitu fase A adalah tahap pengenalan ada dikelas 1 dan 2. Fase B yaitu tahap penanaman nilai-nilai kebudayaan di kelas 3 dan 4 tentang penanaman kearifan lokal yang ada di Lombok Barat. Fase C yaitu pengembangan yang ada di kelas 5 dan 6. Fase D yaitu tahap pendalaman yang ada di SMP.
"Ada 5 (lima) fase dalam penanaman nilai-nilai kebudayaan bagi peserta didik," tuturnya.
Kabid Kebudayaan Imanto Rahadi, S.Pd menerangkan ada 5 (lima) materi yang diajarkan untuk anak didik yaitu yang pertama bahasa dan aksara disemua tingkatan kecuali di TK hanya berbahasa tanpa aksara. Kedua yaitu sejarah dan adat istiadat hanya bersifat hiburan di TK yaitu guru hanya bercerita tentang sejarah dan adat istiadat kepada anak didik tanpa mendalami atau mengembangkan. Ketiga yaitu materi tentang seni dan keterampilan seperti seni suara, musik, drama, tulis dan lain lain. Keempat yaitu kuliner seperti ada jajan, sayur-mayur dan ikan. Kelima tentang permainan dan olahraga harus diberikan kepada anak-anak.
"Ada 5 (lima) materi yang mesti diberikan kepada peserta didik di sekolah diantaranya permainan tradisional agar mengurangi efek gime online dan kecanduan HP. Ada juga membuat kuliner misalnya Bebetok," terangnya.
FGD Penyusunan Capaian Pembelajaran Muatan Lokal "Budaya Sasak" menghadirkan 5 (lima) orang Narasumber yaitu Dr. Lalu Maksum Ahmad S.Ag., M.Pd.I Peneliti Budaya Sasak sebagai Narasumber tentang Seni dan Keterampilan, Lalu Supariwaharto sebagai Narasumber tentang Kuliner Sasak, Drs. Sanusi sebagai Narasumber Sejarah Adat Istiadat, Lalu Abdul Wahid sebagai Narasumber Bahasa dan Aksara, Lalu Munasib sebagai Narasumber Olahraga Dan Permainan Tradisional.
(Disdikbud/Adam/Hera)