Paktantb.com- Puluhan hektar lahan pertanian, sawah pada Musim Taman II (MT II) di Desa Girisasak, Desa Tempos dan Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kab. Lombok Barat (Lobar) terancam kekeringan, tentu akan berdampak kepada gagal tanam atau Panen. Hal itu karena cuaca, panas, curah hujan yang kurang atau karena kurangnya pasokan air irigasi dari Bendungan Batujai atau Pengge, Hal itu dikatakan para Kades ke paktantb.com (17/5/2024)
Kepala Desa Girisasak, Hamdani mengatakan sekitar 30 hektar lebih lahan sawah didesanya terancam kekeringan sementara umur tanaman padi disawah sudah berumur 25 hari lebih dan belum bisa dilakukan pemupukan karena belum diairi.
"Sekitar 30 hektar lebih sawah wilayahnya terancam kekeringan , tentu akan berdampak pada gagal tanam atau panen" ungkapnya
Hamdani berharap agar Kabid PU Irigasi dan Kadis Pertanian Lobar segera membangun komonikasi dengan Kabid PU Irigasi Loteng dan Pengamat Irigasi DI Batujai agar wilayah Desa Girisasak diberikan jadwal air irigasi secara khusus. Karena ketika tiba jadwal giliran air untuk wilayah Girisasak air selalu kecil sampai di wilayah girisasaj karena banyaknya gangguan di perjalanan, jelasnya
Kades Tempos H. Slamet menyampaikan didesanya juga ada sekitar 40 hektar lebih wilayahnya yang terancam kekeringan di MT II ini, yang tersebar di tiga wilayah yakni di wilayah Sambirati, Bentenu dan Konda
Terkait hal itu H. Slamet minta agar OPD terkait cek lapangan dan petani kami diberikan bantuan pompa air, karena masih ada air sungai yang bisa dipompa untuk mengairi sawahnya guna menyelamatkan tanaman padi yang sudah terlanjur ditanam.
Sementara itu Sekdes Tempos, Samsudin S.Sos mengatakan sekitar 30 hektar lebih juga diwilayahnya yang terancam kekeringan yakni di wilayah Klotok dan Alas Malang. Menurutnya hal itu karena debet air irigasi Pengge yang kecil sampai tujuan, dan juga karena struktur tanah yang tidak bisa menyimpan air, karena tanahnya berpasir.
Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum yang dikonfirmasi paktantb.com (16/5) melalui telepon mengatakan hingga saat ini ia belum mendapatkan laporan resmi dari masing masing PPL terkait adanya wilayah atau persawahan yang terancam kekeringan di wilayah Kecamatan Gerung.
Ia menyampaikan untuk lahan, persawahan yang rawan kekeringan dan ada air yang bisa dipompa silakan melalui ketua kelompok tani membuat dan mengajukan proposalnya, Dinas akan bantu dengan mesin pompa air,
" Silakan ajukan proposalnya Dinas akan bantu dengan mesin pompa air" uangkapnya
Sementara itu PPL Desa Giri Sasak mengatakan Ia sementara melakukan pemetaan dan pendataan wilayah yang rawan kekeringan dan menyarankan ke petani untuk segera menjadi peserta asuransi tani. Selain itu menganjurkan bagi petani yang menanam padi di dekat saluran irigasi Pengge agar menggunakan pompa air untuk menyedot airnya untuk mengairi sawahnya.
"Untuk yang diatas saluran irigasi Pengge silakan gunakan pompa air utuk menyedot airnya untuk mengairi sawahnya" pungkasnya