Foto: Samsul Hadi Idris
Faktntb.com, Ketua Masyarakat Tranfarasi Anggaran Lombok Barat Samsul Hadi Idris mengkritisi statemen Paslon Lazadha yang disampaikan pada acara debat calon Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat yang diselenggarakan oleh KPU Lobar di Hotel Aruna Sengigi pada 19 Oktober 2024.
Samsul Hadi Idris alias Gecunk mengatakan bahwa mencatat dua kali LAZ menyampaikan statemen bernada subyektif terkait Pemda Lombok Barat (Lobar) pertama ketika LAZ diwawancarai tentang strategi bagaimana meningkatkan kesejahteraan masyarakat Lobar melalui program 1 Milyard 1 desa seusai mengikuti pelantikan DPRD LOBAR pada Agustus lalu, LAZ mengatakan peningkatan kesejahteraan akan dapat dilakukan jika PAD Lobar tidak banyak bocornya.
Kedua kata Gecunk saat debat Paslon malam ini (19/10) ketika LAZ menyampaikan statemen bahwa Pemda Lobar sebagai Pemda paling boros di NTB.
Terkait statemen LAZ itu Gecunk menilai bahwa statemen LAZ ini seakan ingin menunjukkan bahwa kebocoran dan pemborosan Pemda Lobar akan berhenti kalau LAZ yang jadi Bupati Lobar, kata Gecunk ke Faktantb.com melalui telepon (20/10/2024)
Sementara itu menurut Gecunk bahwa LAZ lupa bahwa dia meninggalkan jabatan Dirut PTAM dengan posisi perusahaan daerah berhutang dengan angka lebih dari Seratus Milyar yang diduga tidak disampaikan secara transparan ke publik. Bahkan di warnai dengan dugaan dugaan publik yang menjadi negatif pada proses pinjamannya. Bahkan dituding oleh DPRD Lobar Dirut PTAM tidak transparan.
Sehingga terkait statemen LAZ bahwa Pemda Lobar paling boros di 9 kabupaten kota se NTB ini tentunya LAZ harus dapat menjelaskan secara menyeluruh pada sektor dan bagian apa saja pemda Lobar dikatakan boros, tidak asal berbicara tanpa didukung dengan data.
Dikatakan Gecunk tanpa menjabarkan keseimbangan antara APBD dan belanja pemerintah, maka ini tentu sebuah argumen bernada sentimen.
"Tanpa dijabarkan keseimbangan antara APBD dan Belanja Daerah maka ini bernada sentimen" tutupnya